3 Hari yang berkesan Liburan di Sydney bersama anak - anak
Sydney adalah
kota terbesar di Australia dan menjadi salah satu tujuan wajib jika ke Australia, sehingga belum sah jika ke Australia belum berfoto di salah satu icon kota ini yaitu
Opera House. Sydney adalah kota terakhir dalam perjalanan kami di Australia walaupun singkat
tapi tetap berkesan.
Seperti apa kota
Sydney ? Kota ini sangat padat,
sempat membuat stress karena lampu hijau yang sebentar serta petunjuk jalan yang membingungkan bagi yang pertama ke sini sehingga, beberapa kali
sempat menerobos lampu merah dan akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan
transportasi umum saja selama di Sydney. Penduduknya juga lebih beragam dibandingkan dengan kota-kota lain di Australia, suasananya juga lebih metropolitan dibandingkan dengan Melbourne.
Berikut cerita
perjalanan kami bersama anak anak di Sydney.
Hari kesepuluh : Check in di Mercure Hotel, Belanja
oleh - oleh di Paddy’s Market, jalan – jalan sore sekitar China Town sampai ke
Darling Harbour
Rencana hari ini
hanyalah berbelanja oleh – oleh di paddy’s market, Paddy’s market sendiri
bentuknya mirip ITC manga dua, di lantai ground lah tempatnya kita berbelanja oleh-oleh
seperti di pasar pagi manga dua, sedangkan di lantai selanjutnya layaknya toko
di tempat perbelanjaan. Paddy's market buka dari hari rabu sampai minggu dan libur di senin dan selasa jadi pastikan kalau ke sini bukan pada hari liburnya.
Harga oleh-oleh
di paddy’s market menurut saya lebih murah dari tempat lain seperti di Melbourne ataupun goldcoast, bahkan kalau dibandingkan dengan pengalaman kami ke s'pore ataupun hongkong total belanja yang kami keluarkan lebih sedikit . Jangan lama – lama disini pasti kalap. Dan karena lokasi penginapan juga tidak
jauh dari paddy’s market kami pun ada 3 kali kesini untuk belanja oleh-oleh
dalam 2 hari.
Di Sydney kami
menginap di Hotel Mercure, karena hotel ini mengizinkan menginap di
satu kamar dengan 2 orang anak. Review mengenai hotel ini lokasi sangat
strategis karena persis berada di atas Central Station walaupun tidak berada di
CBD masih memudahkan untuk menjangkau tempat wisata, dengan 2 queen size bed kami
masih bisa tidur nyenyak.
Menjelang sore
kami mengexplore kota ini dengan berjalan kaki sampai ke Darling harbour dan dalam perjalanan pulang kami menemukan restaurant yang cocok dengan lidah dan aman di kantong yaitu
restaurant Podomoro yang memang dimiliki oleh orang Indonesia, setiap akhir pekan restoran ini menjual makanan kecil tradisional seperti tempe mendoan, bakwan, siomay, pastel dll cukuplah mengobati rasa kangen sama masakan Indonesia walaupun Pastel 2pcs seharga 50rb.
Suasana di halte central station persis didepan hotel mercure |
Paddy Market |
Hari Kesebelas :
Royal Botanical Garden, Mrs Macquaires chair, Sydney Opera House, Circle
Quay, The Rock, Darling Harbour, Bondi Beach
Tujuan utama
hari ini city tour sekitar Opera House, rute pertama adalah Mrs. Macquaire’s
chair yang merupakan spot terbaik untuk berfoto dengan latar belakang Sydney
Opera House, seperti biasa kami hanya mengandalkan google map untuk ketempat
tujuan dan membeli kartu Opal di convenience store, kami mengunakan bus dari
depan central station dan turun di Sheraton on the park, selanjutnya berjalan
kaki melawati State Library of New South Wales, Royal Botanical Garden dan Mrs
Macquaires Chair.
Rute berikutnya
adalah The Rock yang merupakan tempat untuk menikmati bangunan colonial , café dan
bazar makanan. The Rock buka hanya pada hari sabtu dan minggu dari jam 10 pagi
hingga jam 5 sore, kadang diadakan event khusus seperti pada saat kami
berkunjung ke sana di bulan Juli sedang ada The Rocks Aroma Festival yang
menampilkan bazar berbagai macam makanan dan kopi.
Jika ingin
menikmati kapal ferry dari Circular Quay dapat menggunakan kartu opal, baca saja keterangan di depan dermaganya beberapa rute dicover oleh kartu opal, kamipun menggunakan kapal ferry menuju darling harbour.
Sydney terkenal
dengan pantainya, kurang lengkap ke Sydney tanpa mengunjungi pantainya, salah
satu pantai yang terkenal adalah Bondi Beach, pantai ini hanya berjarak 30
menit dari kota Sydney cara menujunya naik kereta dari Central Station menuju
Bondi Junction Station, dan dilanjuti dengan naik bus sampai tepat di depan
pantai bondi. Kereta menuju bondi ini cukup keren untuk saya yang jarang2 naik
kereta, dan suasana pantai walaupun winter masih banyak pengunjungnya sekedar
piknik bersama keluarga atau teman2, maupun hanya jalan-jalan sore sambil membawa
hewan peliharaan.
Menunggu bus di depan University of Technology Sydney |
University of Technology Sydney |
Family Potrait (Opera house background dr Mrs. Macquaries Chairs) |
Suasana CBD Melboure Pagi Hari pada saat weekend |
State Library of New South Wales |
Peta menuju Mrs. Macquaries dari Royal Botanical Garden |
Royal Botanical Garden |
Sydney Opera House |
Sydney Opera House |
Ferry to Darling Harbour
Ferry Pier to Darling Harbour
Ada yang mabuk laut
Dingin ya Naraaa
Perahu zaman kuno
Darling Harbour |
Suasana menuju circular quay dari Sydney Opera House |
Terminal ferry di Circular Quay |
The Rock Market |
The Rock |
The Rock |
The Rock |
Kereta dari Central Station |
welcome to bondi beach |
Bondi Beach pada saat winter |
Pedestrian di Bondi Beach
Bondi Beach
Background Bond Beach Plaza
Bermain kejar ombak
Hari Keduabelas : Blue Mountain, The three sisters
Echo Point Katoomba, Scenic World, Hyde Park, Queen Victoria Building
Hari keduabelas
walaupun hampir dua minggu di Australia tapi kami masih belum kangen untuk
balik ke Jakarta :)
Hari ini kami
mengunjungi Blue Mountain, untuk bisa menuju lokasinya dapat menggunakan kereta api atau mobil bisa bawa sendiri atau ikut travel, tapi kami memilih menggunakan mobil yang masih kami sewa selama di
Sydney, perjalanan menggunakan mobil memakan waktu sekitar 1,5 jam sedangkan jika menggunakan kereta sekitar 2 jam. Blue Mountain terkenal dengan desa Katoomba dan desa Laura, sayang waktu
yang terbatas kami tidak banyak mengexplore ke dua desa ini lebih banyak.
Ketika kami sampai
di The three sisters Echo Point suhu sekitar 4oc dengan angin
kencang beruntung kami sampai cukup pagi sehingga cukup leluasa berfoto dengan
latar belakang three sisters. The three sisters merupakan legenda perwujudan
tiga saudara perempuan yang dikutuk menjadi batu.
Aktifitas lain untuk
menikmati blue mountain adalah Scienic World, ada 4 atraksi yaitu Scenic
Skyway, Scenic Railway, Scenic Walkway dan
Scenic Cableway, yang paling berkesan adalah scenic railway yaitu kereta
penumpang tercuram di dunia dengan kemiringan rel 52 derajat, kursi penumpang
bisa di atur kemiringannya untuk menantang gravitasi. Karena kami datang cukup
pagi sempat menikmati scenic railway dengan posisi kereta turun dan kereta
naik, iseng pas nyoba kereta dengan posisi naik saya atur kemiringan bangku dengan
posisi tercuram dan membuat saya menyesal karena rasanya seperti mau jatuh :)
Hari terakhir di
Sydney sebelum balik Jakarta keesokan harinya kami tutup dengan explore kota
Sydney dengan berjalan kaki menuju Hyde Park dan Queen Victoria Building,
kami sempatkan mampir di salah satu gerai starbuck di dekat hyde park untuk membeli tumbler sebagai souvenir untuk tumbler standar harganya sekitar $15 dan yang agak bagusan sekitar $25, walaupun cukup pegel berjalan sejauh itu tapi akan menjadi memory yang tak
terlupakan karena kami hapal setiap blok di kota ini.
The Three Sisters |
Echo Point Katoomba |
Blue Mountain
Scenic Railway |
Kemiringan rel 52 derajat |
Scenic Walkway (menceritakan asal mula desa ini yang merupakan wilayah pertambangan) |
Scenic Cableway |
Scenic Cableway |
Station Katoomba |
Leura Village |
di depan Central Station |
Hari Ketigabelas
: Traveling day
Biasanya saya
liburan seminggu sudah kangen ingin pulang kerumah, tapi kali ini walaupun sudah 2
minggu masih betah belum mau pulang..
Bye Sydney, terima kasih liburannya papanya kai-nara, semoga next time bisa kembali kesini lagi. Amin…
Bye Sydney, terima kasih liburannya papanya kai-nara, semoga next time bisa kembali kesini lagi. Amin…
Komentar