[Traveling Story] : Trip ke Austria Bersama Anak (Day 3 Hallstatt)
Yeay sudah masuk
hari ke 3 tujuan kami hari ini adalah menuju Hallstatt sebelum pindah ke Negara
Swiss, Hallstatt termasuk dream tripnya mamayang.
Desa Hallstatt
terkenal keindahannya karena terletak di depan danau yang di kelilingi oleh
pegunungan seperti di Negri Dongeng, Hallstatt masuk kedalam daftar Situs
Warisan Dunia UNESCO. 2 minggu sebelum keberangkatan saya cek di web Hallstatt
masih tebal saljunya, saya berharapnya ketika sampai di Hallsatt sudah tidak
bersalju, karena menurut saya akan lebih indah jika semuanya berwarna hijau
dari pada tertutup salju.
Jam 6 kami sudah
siap mau check out tapi masih menitip koper di Pansion Jahn, ketika kami turun
ketempat penyimpanan koper, pemilik penginapan keluar dari kamarnya masih
menggunakan piyama dan kucek2 mata dan “tanya sekarang sudah jam berapa ke kami”
seperti di film2 lah.. saat itu masih jam 6 kurang dan memang masih gelap
banget… kami infokan bahwa kami mau check out dan titip koper sampai jam 12
siang.
Selanjutnya
menuju Stasiun Salzburg HBF, masih rada gelap… banyak burung – burung yang
berterbangan di depan stasiun dan udara dingin. Kereta kami berangkat sekitar
jam 7 pagi dan berganti kereta lagi di stasiun Attnang – Pucheim dan berhenti
di stasiun Hallstatt. Sayang sekali jadwal kereta menuju Hallstatt ini
terlambat sekitar 30 menit, kami sempat deg2an juga karena jam 12 siang kami
harus balik ke Salzburg dan melanjuti perjalanan menuju Lucerne jangan sampai
ketinggalan kereta menuju Lucerne.
Sepanjang jalan
menuju Hallstat pemandangannya sungguh indah serasa saya masih bermimpi, danau,
pegunungan, rumput, dan cuaca yang dingin.
Pemandangan dari kereta menuju Hallstatt
Pemandangan dari kereta menuju Hallstatt
susah di foto sekali mau gayanya macam gini... |
Dari Salzurg Stasiun selajutnya berganti kereta di Stasiun Attnang |
Menunggu Kereta yang Delay beberapa menit di Stasiun Attnang |
Sampai di
Stasiun Hallstat, jangan bayangkan stasiun yang ramai ya, stasiun ini hanya ada
rell kereta dan tempat menunggu yang ukurannya cukup kecil tetapi pemandangan
di sekeliling stasiun menambah daya tarik tersendiri.
Untuk menuju
Desa Hallstatt dapat menggunakan kapal Ferry dengan jarak tempuh sekitar 15
menit, disana akhirnya kami juga berjumpa dengan sepasang traveller dari
Indonesia lumayan bisa saling bantu foto… jarang – jarang kan kami bisa foto
berempat.
Menuju dermaga Ferry |
Ferry perhatikan Jadwal Keberangkatanya untuk yang memiliki waktu terbatas sepert kami |
Family Pic |
Jadwal Ferry
menuju desa Hallsatt mengikuti jadwal kereta yang tiba di stasiun, so jangan
khawatir ketinggalan ferry.
Saya masih
terkagum kagum dengan pemandangan di Hallstatt, inginnya lebih lama disini… tapi
karena waktu yang terbatas kami hanya keliling desa Hallstatt dari ujung ke
ujung saja, satu yang tidak tercapai adalah menuju Rudolf’s Tower karena waktu yang terbatas. Oiya disini
serba mahal ya… Toiletpun mahal sekali sekitar 50ribu rupiah lah sekali masuk
toilet, sebaiknya puasain – puasin buang air kecil di kereta sebelum sampai di
Hallstatt. Hal ini berlaku selama di Eropa karena jika di rupiahkan memang
jatuhnya mahal di samping itu susah juga mencari toilet, jadi sebaiknya kalo
tidak terpaksa lebih baik menggunakan toilet di kereta yang bersih, wangi, dan
gratis, kecuali kereta di Milan.
Jam 12 siang
kami kembali ke Salzburg dan Alhamdulillah keretanya ontime, siap melanjuti
perjalanan menuju Swiss, Mulai dari Hallstatt dan sampai di Swiss nanti mata akan
di manjakan oleh pemandangan alam yang super indah.
Informasi Transportasi Menuju Hallstatt dari Salzburg
Pengelola
transportasi kereta dari Salzburg menuju Hallstatt hanya di kelolah oleh OBB
sedangkan alat transportasi lainnya menuju Hallstatt bisa menggunakan Bus.
Akhirnya ketemua hotelnya dan mari lanjut bobo
dulu….
SWISS (DAY
3)
Masih hari ke 3
kami melanjuti perjalanan menuju Lucerne jam 4 sore dan akan tiba di Lucerne
sekitar jam 11 malam, Kereta yang kami gunakan dari OBB milik Austria ini
dilengkapi gerbong khusus family yang didesign untuk anak – anak baik meja, tempat
bermain PS / Nonton Film Kartun, dan Kamar Mandi, Abang dan Ade suka dengan
kereta ini, wifi di kereta juga cepat.
1 jam sebelum
tiba di Lucerne ada pemeriksaan imigrasi, santai saja tidak ada sesuatu yang di
khawatirkan hanya pemeriksaan dokumen saja, tapi karena berpakaian ala polisi
dan berbadan besar tetep aja sih deg2an juga.
Jam 11 malam
tiba di lucerne dan berganti kereta menuju Kriens tidak perlu repot karena
hanya tinggal pindah platform saja persis di sebelah kereta yang kami tumpangi
dari Salbzurg, dan dari Luzern HBF menuju Kriens hanya 4 menit saja menggunakan
kereta.
Sampai di
stasiun Kriens hujan gerimis… kebayanglah cari hotel jam 11 malam dorong –
dorong koper dengan cuaca dingin dan grimisss…. Tapi sungguh ini menambah
cerita seru di perjalanan kami, menurut saya yang paling berat malah ketika
Trip ke Jepang.
Di Tengah
kegalauan di mana hotelnya, di jalan kami ketemu wanita sedikit tua yang baru
keluar dari kantor dan kami meminta petunjuk jalan dari beliau, apakah beliau
manusia atau hantu jam 11 lewat baru keluar dari kantor ??? gerimis pula… Kalo di Jakarta kondisi seperti
itu saya paling takut ketemu hantu tapi disini biasa aja… karena saya percaya
paling serem hantu versi Indonesia berdasarkan film hahahahaha.
Previous : Day 2 - Salzburg
Komentar
Liatnya dimana ya mbae