Day -6 :
Explore Takayama Old Town dan Memulai Perjalanan Menuju Shirakawago
|
Beautiful Shirakawago |
Hari ke-6 setelah puas pagi-pagi berkeliling
di Takayama kami melanjutkan perjalanan ke Shirakawago, sehari sebelumnya papayang
sudah membeli tiket Nohi bus menuju shirakawago yang non reserved dan kebetulan
saat kami tiba di stasiun ada jadwal bus non reserved pukul 08.50. Tidak
menunggu lama busnya tiba dan kami segera memasukkan bawang-barang bawaan kami,
walaupun di websitenya tertulis bawang bawaan maksimal 1 koper kabin tetapi
sebenarnya tidak masalah membawa koper besar karena di bagian bawah bus
terdapat compartment untuk menyimpan barang-barang.
Perjalanan menuju shirakawago
memakan waktu sekitar 1 jam, melewati terowongan yang membelah bukit-bukit. Saat
kami ke sana di akhir maret bukit-bukitnya masih tertutup oleh salju,sehingga
pemandangan yang kami temui adalah hamparan salju putih.
Shirakawago merupakan desa kecil
di Prefektur GIFU yang memiliki koleksi rumah kuno jepang yang unik, biasanya
disebut Gassho-zukuri atau
model tangan berdoa. Salah satu cara menikmati keindahan desa ini adalah dari
Observatory yang terletak di atas bukit desa.
Begitu tiba di terminal bus
Shirakawago langsung menuju ke bagian belakang terminal bus dimana terdapat
loker untuk menyimpan barang-barang kami. Jika lokernya sudah penuh bisa
menitipkan koper di loket pembelian tiket bus di dalam terminal, harga sewanya
sama kalau tidak salah dari yang terkecil 300 yen sampai yang terbesar 800 yen.
Setelah selesai menyimpan barang kami langsung menuju ke lokasi bus menuju
observatory, biayanya sekali jalan 200 yen dan setiap jam ada 3x
pemberangkatan. Sebenarnya bisa saja berjalan kaki menuju observatory melewati
jalur pejalan kaki tetapi membutuhkan waktu sekitar 40 menit sedangkan dengan
bus hanya sekitar 15menit.
|
Shakura Catering.. oopss Salah Starbucks Sakura |
|
Pemandangan dari Terminal Bus |
Di atas bukit observatory kami
sibuk mengabadikan momen Indah pemandangan desa ini yang sangat cantik masih
diselimuti oleh putihnya salju. Di atas observatory terdapat stand tempat
berfoto sayangnya untuk bisa berfoto dari sini harus membeli foto yang
ditawarkan petugasnya kalau tidak salah 1000 yen. Tetapi foto dari spot ini sangat
Indah, kita bisa mendapatkan view terbaik dari shirakawago.
|
Desa di Shirakawago bisa di kunjungi sepanjang bulan, tetapi memang daya tarikya ketika rumah2 ini tertutup salju |
|
ade dan salju |
|
tidak perlu ke ski resort ya de.. disini ada salju juga |
|
super cantiknya pemandangan disini... |
Selesai berfoto-foto kami kembali
ke desa dengan berjalan kaki, karena turun tidak terlalu capek dan lumayan
cepat mngkin sekitar 20 menit. Setibanya di bawah kami berkeliling menikmati
indahnya desa ini dengan hamparan salju yang masih sangat tebal, harus
diperhatikan sebagian besar rumah-rumah di sini masih ada penghuninya jadi harus meminta izin
jika ingin memasuki area rumahnya kecuali jika hanya ingin foto-foto di depan
rumahnya. Anak-anak sangat senang ketika melihat hamparan salju, mereka asik
bermain salju bahkan ada yang sengaja mengumpulkan salju dan dibuat menjadi gua
buatan. Salah satu hal menarik lainnya adalah selokan di sini airnya sangat jernih,
bahkan dimanfaatkan untuk memelihara ikan seperti ikan mas atau mungkin ikan
koi ya he3x untung ga ada yang iseng karena ikannya dibiarkan begitu saja hidup
di selokan. Di sini kami pun menikmati beberapa cemilan khas seperti dango dan
ice cream, dango adalah sejenis kue mocha yang dibakar dan dicelupkan pasta
manis sepertinya sih kacang merah.
|
Traveling bawa anak memang super melelahkan... tp melihat mereka senang merupakan kebahagian buat saya |
|
Happy Mom and Happy Kids |
|
Ikan di selokan air |
|
Happy banget ya de.. |
|
Maafkan... ini ikutan gaya2 ABG ga bisa liat kaca pengen foto |
|
Fix Salju = Es Serut |
|
Shirakawago Village - Map |
|
Kesayangan |
|
mereka tukeran makanan :) |
|
CU Shirakawago |
Puas menikmati keindahan desa ini
kami pun kembali ke terminal bus untuk bersiap-siap melanjutkan perjalanan ke
Kanazawa lalu lanjut ke Osaka, jika hanya memiliki waktu terbatas sebenarnya
untuk menikmati desa ini cukup hanya 2-3 jam saja karena memang desanya tidak
terlalu luas. Kalau punya waktu lebih bisa menikmati kelezatan hida beef di
beberapa rumah yang menjual makanan atau menikmati lampu-lampu bercahaya di
malam hari atau bahkan menginap di
rumah-rumah kuno ini. Dalam perjalanan kami ke jepang, Shirakawago menjadi
salah satu favorit saya, selain bisa merasakan suasana kuno desa di jepang
seperti di film oshin ditambah menemui salju tebal yang sebelumnya saya tidak
sangka masih bisa dinikmati di akhir maret.
Komentar
dan apakah anak mb yg ce itu ga kedinginan ya?hahaha parno an nihhh, tkut dia kedinginan
umurny masih 1,6 tahun
lalu baju anak apa saja lapisannya ?
anak - anak biasa aja.. kemarin kesana bulan maret ga pake long jhon juga.
untuk persiapan biasanya pakai longjhon, kaos biasa, sweater, lalu jaket.
biasanya sih yg bikin dingin itu anginnya.. di takayama suhu minus 2 biasa aja.. mungkin karena tidak berangin
Aku rencana tgl 25 maret ingin kesana, apakah di tgl tsb msh ada salju’y
Makasih ya mba sebelumnya.
Aku rencana tgl 25 maret ingin kesana, apakah di tgl tsb msh ada salju’y
Makasih ya mba sebelumnya.
Mudah2an infonya membantu...